Infografis Permen Penumbuhan Budi Pekerti
Yang terhormat Bapak dan Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, terlampir adalah infografis Permen Penumbuhan Budi Pekerti untuk disebarkan lewat ke semua jalur distribusi informasi yang kita miliki (group pendataan propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, UPTD, dan lainnya).
Bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran 2015/2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan “Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti” melalui serangkaian kegiatan non kurikuler. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif.
Bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran 2015/2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan “Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti” melalui serangkaian kegiatan non kurikuler. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif.
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, ketika orangtua mengantarkan
anaknya ke sekolah, maka saat itu pula terjadi penyerahan kepercayaan kepada
guru dan sekolah untuk mendidik anaknya. Dan bagi sekolah, pendidikan juga
bukan sekadar statistik semata. “Akan kita siapkan sekolah untuk juga menyambut
orangtua,” kata Mendikbud beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Budi pekerti luhur yang
diharapkan dapat tumbuh lewat gerakan ini mencakup beberapa hal, di antaranya:
internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan, rasa kebangsaan dan
cinta tanah air, interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan
orangtua, juga interaksi positif antar siswa. Selain itu, diharapkan pula
tumbuhnya pengembangan potensi utuh siswa, pemeliharaan lingkungan sekolah yang
mendukung iklim pembelajaran, dan pelibatan orangtua dan masyarakat.
Alur pembudayaan yang
dilakukan dalam gerakan penumbuhan budi pekerti dimulai dengan diajarkan.
Contoh kasus: hidup bersih. Siswa diajarkan tentang cara hidup bersih dan
bahaya hidup kotor. Setelah diajarkan, mereka dibiasakan untuk membersihkan
yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Pembiasaan ini membutuhkan
komitmen, sehingga anak dilatih untuk konsisten. Mereka diarahkan bila tidak
mengerjakan, dan ditegur jika dilanggar.
Setelah menjadi kebiasaan,
tanpa disadari anak-anak akan membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya.
Karena terbiasa bersih, mereka akan tidak nyaman melihat jika ada sampah yang
tidak pada tempatnya. Saat itulah terbentuk karakter bersih yang berujung pada
masyarakat yang berbudaya hidup bersih.
Berbagai kegiatan yang
dapat dilakukan dalam mendukung gerakan ini di sekolah dapat dimulai sejak
sebelum memulai pembelajaran. Salah satu contohnya adalah membaca buku
non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Ketika pelajaran
dimulai, diawali dengan berdoa yang dipimpin oleh siswa di bawah bimbingan
guru. Juga, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional
atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air. Demikian pula
ketika mengakhiri pembelajaran, peserta didik diajak untuk menyanyikan satu
lagu daerah (dari seluruh nusantara), dan berdoa dipimpin bergantian oleh siswa
di bawah bimbingan guru.
Selain kegiatan harian
seperti disebutkan di atas, penumbuhan budi pekerti juga dilakukan dalam
rutinitas mingguan sekolah. Misalnya, upacara bendera tiap hari Senin dan olah
raga bersama seluruh warga sekolah minimal seminggu sekali. Ada pula pembiasaan
baik yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat jadwal piket membersihkan kelas dan
lingkungan sekolah secara bergantian.
Penumbuhan budi pekerti
juga perlu didukung dengan pelibatan orangtua dan lingkungan masyarakat. Untuk
itu perlu pertemuan wali kelas dan orangtua siswa untuk menjelaskan visi, misi,
dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa. Siswa juga dapat dibiasakan
belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumah dengan sepengetahuan guru dan
orangtua.
Pembiasaan baik di
masyarakat pun dapat dilakukan siswa dengan terlibat dalam memecahkan masalah
nyata di lingkungan serta. Masyarakat dari berbagai profesi pun dapat
berpartisipasi dengan berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah.
0 Response to "Infografis Permen Penumbuhan Budi Pekerti"
Posting Komentar