PEMBELAJARAN MENYIMAK DI SMA


    
A.   Pendahuluan

Pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  diarahkan untuk menigkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi ini dapat dilaksanakan secara lisan maupun tulisan. Untuk mencapai pembelajaran berdasarkan KTSP tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang sangat penting peranannya adalah faktor guru. Guru diharapkan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang memadai sehingga dapat memberikan bekal berbagai nilai pengetahuan, kemampuan, sikapdan keterampilan lainnya kepada siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengakses informasi multiglobal yang berorientasi kepada keterbukaan dan masa depan.
Agar siswa dapat mencapai hal di atas, maka dalam KTSP pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menyimak dalam kegiatan proses pembelajarannya yang berperan di dalam kelas adalah siswa artinya siswa harus menggali informasi yang telah diarahkan guru. Jadi fungsi guru hanya sebagai mutifator. Hasil dari proses yang dilakukan oleh siswa atau yang disebut dengan pengalaman belajar siswa inilah yang disebut dengan kecakapan hidup (Life Skill). Dengan model pembelajaran ini maka jelas bahwa tujuan dari pembelajaran berdasarkan KTSP ini adalah siswa-siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, fungsi dan menggunakannya dengan tepat sesuai dengan tujuannya.
Dalam kemampuan menyimak, kemampuan menyimak seseorang tidak berkembang dengan sendirinya karena kemampuan menyimak bukanlah kemampuan yang tersirat dalam kemampuan berbicara, membaca apresiasi sastra, dan kebahasaan tetapi kemampuan menimakmemerlukan bimbingan dan latihan yang intensif. Latihan menyimak di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara diantarannya dengan memperdengarkan pidato dan pembelajarannya dapat dilaksanakan secara terpadu denga aspek lainnya, misalnya; aspek berbicara, membaca, menulis, apresiasi sastra dan kebahasaan. Yang perlu diperhatikan dalam pembelajarannya adalah kemampuan menyimak dari siswa bukan memahami teori menyimak. Oleh sebab itu berdasarkan uraian di atas dalam makalah ini dicoba bagiamana pembelajaran menyimak denag berbagai alternatif yang perlu dipahami oleh guru.

B.   Tujuan
Secara umum tujuan pengajaran menyimak yang terdapat dalam KTSP adalah sebagai berikut.
1.    Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional)dan bahasa Negara.
2.    Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan.
3.    Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan social.

C.   Ruang Lingkup dalam KTSP
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia di SMA dan MA terdiri atas dua aspek kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Aspek kemampuan berbahasa dan bersastra masing-masing terbagi atas subaspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

D.   Standar Kompetensi Bahan Kajian Menyimak
1.    Kemampuan Berbahasa
Subaspek: mendengarkan, memahami dan memberikan tanggapan terhadap gagasan, pendapat, kritikan dan perasaan orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan.
2.    Kemampuan Bersastra
Subaspek: mendengarkan, memahami dan mengapresiasi ragam karya sastra (puisi, prosa, drama) baik karya asli maupun saduran/terjemahan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

E.    Standar Kompetensi Mata Pelajaran Menyimak dalam Bahasa Indonesia di SMA dan MA
Standar ompetensi mata pelajaran menyimak dalam berbahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
Berdaya tahan dalam berkosentrasi mendengarkan berbagai konteks sampai dengan seratus dua puluh menit dan mampu memahami dan peka terhadap gagasan, pandangan dan perasaan orang lain secara legkap dalam uraian, khutbah, pidato, ceramah, dialog dan film serta memberikan pendapat dan penilaian.

F.    Pengertian Menyimak
Dalam kehidupan sehari-hari hamper separuh waktu kita dugunakan untuk menyimak. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan menyimak dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, kegiatan menyimak sangat menunjang keberhasilan seseorang dalam berkomunikasi. Namun perlu kita ketahui bahwa kemampuan menyimak sering diabaikan dalam kegiatan berbahasa. Padahal kadang-kadang ketidakmampuan seseorang untuk berkomunikasi merupakan akibat kegagalan dalam menyimak pembicaraan orang lain.
Dengan demikian perlu kita cermati lebh lanjut bahwa dalam kegiatan sehari-hari sering kita mendengar kata mendengar, mendengarkan dan menyimak. Ketiga kata tersebut mempunyai makna yang sangat erat tetapi dalam mengartikannya ketiga kata tersebut sering mncul perbedaan pendapat. Ada yang menganggap makna menyimak itu sering tumpang tindih dengan makna mendengar dan mendengarkan. Ketiganya dapat dipertukarkan dengan makna yang sama. Untuk lebih jelasnya ketiga makna itu dapat dilihat berikut ini.
a.    Ketika jam istirahat, Amir asyik membaca sebuah artikel pada majalah dinding yang terpampang pada papan pengumuman OSIS. Tiba-tiba ia mendengar suara Hasan dan Joko sedang ribut membicarakan pertandingan bola basket. Amir menoleh ke arah suara tersebut kemudian ia meneruskan membaca artikel pada majalah dinding tersebut.
Contoh di atas menunjukkan bahwa Amir mendengar suara Hasan dan Joko, namun tidak menarik perhatiannya. Kegiatan mendengar tersebut hanya secara kebetulan saja/tidak disengaja dan todak direncanakan.

b.    Andi sedang menyelesaikan soal-soal bahasa Indonesia sambil mendengarkan radioyang sedang mengalunkan lagu-lagu instrumentalia. Pada sat menyelesaikan soal terakhir, radio itu mengumandangkan lagu favoritnya. Adipun berhenti sejenak dan membesarkan volume radionya. Setelh lagu tersebut selesai, Adipn meneruskan pekerjaannya.
Contoh di atas adalah contoh mendengarkan. Di sini terdapat unsur kesengajaan untuk menikmati lagu yang didengarkan.

c.    Dalam acara “Selera Nusantara” di TPI ditayangkan acara cara membuat kroket. Kakak menyimaknya denga penuh perhatian. Sekali-kali ia terlihat menulis dan mengangguk-anggukan kepalanya. Ia tidak beranjak dari tempat duduknya selam acara itu berlangsung. Setelah selesai, kakak terlihat puas sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Contoh di atas menunjukkan terjadi proses menyimak karena kegiatan tersebut sudah direncanakan. Saat berlangsung si penyimak menyimaknya dengan sungguh-sungguh dengan cara menulis dan mengangguk-anggukan kepala, tandanya ia memahami dan merasa puas.

Dengan demikian maka jelas bahwa makna kata mendengar, mendengarkan dan menyimak tidaklah sama. Mendengar maknanya tidak ada unsur kesengajaan atau secara kebetulan saja, mendengarkan maknanya ada unsur kesengajaan tetapi belum memahaminya, sedangkan menyimak adalah direncanakan, penuh perhatian, dipahami, dievakuasi dan ditanggapi.

G.   Prinsip-prinsip Pembelajaran Menyimak
Menyimak merupakan satu keterampilan awal dan dasar dari proses pembelajaran bahasa. Menyimak adalah kemampuan yang wajar dan manusiawi. Oleh karena itu, keterampilan menyimak merupakan keterampilan awal dan dasar dari proses berbahasa manusiawi, maka dalam pembelajaran menyimak perlu diperhatikan beberapa prinsip di bawah ini.
1.    Menyimak merupakan kemampuan mengidentifikasi bunyi, kata, frase dan kalimat yang diujarkan dan kemampuan membedakan satu bunyi dengan bunyi yang lain, suatu kata dengan kata yang lain dan seterusnya.
2.    Menyimak merupakan kemampuan memahami pesan dan informasi yang disampaikan dengan meninggalkan hal-hal yang tidak relevan di dalam menyimak.
3.    Menyimak berarti menyeleksi mana yang penting dan mana yang tidak penting dan yang paling utama ialah menyeleksi mana yang bermakna dan mana yang tidak bermakna.
4.    Menyimak berhubungan erat atau menyatu dengan mengingat dan mempertahankan ingatan (jangka pendek dan jangka panjang).
5.    Menyimak memerlukan penahapan atau tahap-ahap sesuai dengan kemampuan mengidentifikasi, membedakan komponen-komponen kebahasaan yang bermakna dalam ujaran.

H.   Alternatif Pembelajaran Menyimak
Ada beberapa alternatif pembelajaran menyimak yang dapat dilakukan di SMU.
1.    Menyimak penjelasan
2.    Menyimak pidato
3.    Menyimak laporan
4.    Menyimak khotbah

1 Response to "PEMBELAJARAN MENYIMAK DI SMA"

sule mengatakan...

izin copy

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel