PUISI
MENANTI SENJA DI BONTORAMBA
(Oleh Anwar, S.Pd.)
Mega mengarak membentuk
garis-garis hitam di langit
Lazuardi tidak lagi nampak
keemasan
Langit enggan memberi senyuman
pada bumi
Mungkin langit sedang berduka?
Ah, mungkin itu dugaanku saja
Tuhan!
Sesungguhnya Engkau Maha Tahu
Sore ini kupandangi nanar gedung sekolah yang mungil
Semunggil adik-adik kecilku
Tapi, mereka unik dan luar biasa
Tuhan!
Masih terlintas dalam benakku
Senyuman ceria mereka menjadi
penyejuk dikala amarah purba berkecamuk
Suara riuh mereka menjadi alunan
melodi di kala jeda
Sikap kritisnya menjadi penyentak
dikala lena
Namun Tuhan, ….
Aku harus pamit di istana kecil
ini
Sambil mendulang duka
Kutinggalkan sepenggal asa yang
belum rampung ditunaikan
Semoga pengabdianku terpahat
indah di hati
Dan semoga kesalahanku ditulis
rapi di pasir lautan.
Tuhan!
Di ujung senja ini sebelum siang beranjak malam
Izinkan aku menitip salam cinta buat adik-adik kecilku yang hebat itu
Aku bangga karena mereka telah singgah dalam memoar hatiku!
Tuhan!
Akhirnya aku benar-benar pergi!
Hanya seutas cinta dan senyuman
yang kutinggalkan untuk kawan-kawanku
Lindungi mereka ya tuhan
Salam cinta buat istana kecilku
Salam rindu buat semuanya
Sampai jumpa di lain waktu!
Hanya tulisan ini yang bisa kupersembahkan buat adik-adik kecilku tercinta
dan teman2 guru! Semoga sukses selalu.
-->
MENTARI PAGI DI BANGKALA BARAT
(Oleh Anwar, S.Pd.)
Gegap gempita alam semarak sambut pagi buta
Sang surya mencoba tersenyum di balik buramnya mega
Bocah-bocah kecil tersenyum lebar
Para petani bergegas menuju ladang mencari rezki tuhan
yang terhampar
Mentari
sudah meninggi
Mengusir
butanya pagi hari
Aku masih
termenung dalam kekaguman panjangku
Mengagumi
betapa eksotiknya bumi ciptaan tuhan
Ya! Bumi Bangkala
Barat
Anugrah terindah yang diberikan tuhan untuk kita
syukuriBangkala barat 4 Fabruari 2013
0 Response to "PUISI"
Posting Komentar